Metro Timur – Setelah menggelar rembuk stunting di lima kelurahan, Camat Metro Timur, Ferry Handono, kembali mengadakan rembuk stunting di Aula Kecamatan Metro Timur pada Selasa (01/10/2024). Dalam acara tersebut, Ferry memaparkan data terbaru tentang angka stunting di wilayahnya dan mengidentifikasi penyebab utama peningkatan kasus stunting.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Bappeda Kota Metro, Lurah Se-Metro Timur, Kepala Puskesmas se-Metro Timur, Kepala KUA Metro Timur, Korluh KB Metro Timur, Ketua TP PKK Metro Timur, Ketua TPPS Kelurahan Se-Metro Timur, Perwakilan TPK Metro Timur dan Tokoh Masyarakat.
Menurut Ferry, terdapat 48 balita di Kecamatan Metro Timur yang mengalami stunting, dengan total jumlah balita di kecamatan sebanyak 1.590. “Jika dipresentasekan, angka stunting mencapai 3% pada tahun 2024, naik dari 2,5% di tahun 2023 yang berjumlah 39 kasus,” jelasnya.
Ferry juga menjelaskan bahwa beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan stunting adalah masalah gizi buruk dan kurangnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita. “Semua Puskesmas di Metro Timur sudah membantu dengan sasaran sebanyak 59 balita stunting,” tuturnya.
Selain itu, ia menyoroti program orang tua asuh yang dijalankan oleh PKK melalui dana tabungan Home Care, yang diarahkan untuk membantu balita stunting. Ferry juga menegaskan bahwa kebiasaan merokok di dalam rumah dapat menghambat tumbuh kembang balita dan menjadi salah satu penyebab stunting.
“Dalam upaya penanggulangan, kami akan melakukan sosialisasi lebih lanjut dan menggelar lomba cinta menu atau dapur dahsyat untuk mengedukasi masyarakat tentang makanan bergizi,” ungkapnya. Ferry juga menyampaikan bahwa setiap kelurahan di Metro Timur memiliki dua kader yang bertugas memberikan informasi kepada orang tua asuh balita stunting.
Dengan adanya rembuk stunting ini, Ferry berharap dapat menciptakan gerakan intervensi yang efektif agar angka stunting di Metro Timur bisa turun pada tahun 2025. “Kami sudah memiliki basis data, dan mudah-mudahan ini memudahkan langkah intervensi ke depannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ferry memaparkan data stunting di beberapa kelurahan, dengan rincian Kelurahan Iringmulyo mencatatkan 28 kasus, Kelurahan Yosodadi 4 kasus, Yosorejo 4 kasus, Tejosari 8 kasus, dan Tejo Agung 4 kasus, sehingga total mencapai 38 kasus di Metro Timur.
Di akhir sambutannya, Ferry mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta menangani masalah stunting dan mengurangi kebiasaan merokok di dalam ruangan, terutama bagi keluarga yang memiliki balita atau ibu hamil. “Kami berharap dengan kerjasama semua pihak, angka stunting di Metro Timur bisa berkurang secara signifikan,” pungkasnya. (red)



