Metro Timur, 26 Juni 2025 — Kabar baik datang dari Kecamatan Metro Timur. Berdasarkan data dari e-PPGBM Dinas Kesehatan Kota Metro, jumlah balita stunting di wilayah ini tercatat mengalami penurunan signifikan. Pada Februari 2025, angka stunting turun dari 48 menjadi 40 kasus.
Penurunan tersebut disampaikan dalam kegiatan Mini Lokakarya Stunting dan Pertemuan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Metro Timur yang dilaksanakan di Aula Kecamatan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Camat Metro Timur dan dilanjutkan dengan pemaparan Kepala UPTD Puskesmas terkait kondisi serta strategi penanganan stunting.
Turut hadir dalam pertemuan ini perwakilan Dinas PPAPPKB Kota Metro, Kepala KUA Metro Timur, Kepala Puskesmas, Penyuluh KB, TPPS Kecamatan, serta para kader TPK.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Metro Timur menegaskan pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor untuk terus menurunkan angka stunting. Sejumlah upaya preventif telah dan akan terus dilakukan, antara lain:
- Edukasi gizi dan kesehatan sejak masa pranikah oleh KUA Metro Timur,
- Pemeriksaan kesehatan calon pengantin,
- Pemberian tablet tambah darah untuk remaja,
- Pemberian makanan tambahan bergizi (PMT lokal) di Posyandu,
- Kunjungan rumah bagi keluarga dengan balita stunting
Salah satu inovasi yang diapresiasi dalam kegiatan ini adalah program “Orang Tua Asuh”. Program ini tidak hanya memberikan bantuan makanan bergizi, tetapi juga melibatkan petugas gizi, penyuluh kesehatan, serta kader TPK dan PKK tingkat kecamatan dan kelurahan untuk memberikan pendampingan menyeluruh kepada keluarga balita stunting.
“Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, tenaga kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat, kami optimistis angka stunting di Metro Timur bisa terus ditekan, bahkan menuju zero case,” ujar Camat Metro Timur dalam sambutannya.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Kecamatan Metro Timur dalam mendukung target nasional penurunan stunting, sebagai bagian dari agenda besar menuju Indonesia Emas 2045.(Red)(Admmetim)(df)









