Metro Timur, 22 Desember 2025 — Upaya percepatan penurunan stunting di Kecamatan Metro Timur memasuki babak krusial. Camat Metro Timur secara resmi membuka Evaluasi Pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Percepatan Pendataan Verifikasi dan Validasi (Verval) Keluarga Risiko Stunting (KRS) Tahun 2025 di Aula Kelurahan Yosorejo.
Forum ini tidak sekadar menjadi agenda rutin, tetapi menjadi ruang konsolidasi lapangan untuk memastikan satu hal utama: data yang dikumpulkan benar-benar akurat dan dapat diintervensi. Camat Metro Timur menegaskan, kualitas pendampingan TPK harus berjalan seiring dengan kecepatan dan ketepatan pendataan keluarga berisiko stunting.
“Stunting tidak bisa ditangani dengan asumsi. Kita membutuhkan data riil dan kerja pendampingan yang konsisten agar setiap intervensi tepat sasaran,” tegasnya di hadapan peserta.
Kegiatan ini melibatkan Penyuluh Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Metro Timur, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari seluruh kelurahan, serta para kader TPK yang selama ini menjadi garda terdepan pendampingan keluarga. Dalam sesi evaluasi, berbagai temuan lapangan dibedah, mulai dari tantangan pendataan hingga strategi percepatan verval KRS.
Pendekatan kolaboratif menjadi benang merah kegiatan tersebut. Sinergi antara pemerintah kecamatan, kelurahan, dan kader dinilai krusial agar program pencegahan stunting tidak berhenti pada angka statistik, tetapi benar-benar berdampak pada kualitas hidup keluarga.
Melalui evaluasi ini, Kecamatan Metro Timur menargetkan pemutakhiran data KRS Tahun 2025 dapat diselesaikan lebih cepat dan presisi. Harapannya, setiap keluarga berisiko mendapatkan pendampingan yang terukur, berkelanjutan, dan mampu memutus mata rantai stunting sejak dini. (Red)(Admmetim)(df)
